Sewa Mobil Surabaya - Di negara Indonesia yang mempunyai semboyan bersama 'Bhinneka Tunggal Ika' ini kita melihat ada bermacam-macam suku bangsa yang tersebar di seluruh daerah Indonesia. Meskipun kita melihat mayoritas penduduk suku tersebut masih ada di daerahnya masing-masing, namun kita mendapati adanya pencampuran suku di suatu daerah disebabkan individu yang mencari penghasilan untuk bertahan hidup. Misalnya, Sewa Rental Mobil Livina di Surabaya melihat pada zaman dahulu Suku Dayak berkumpul di Kalimantan, Suku Bromo-Tengger di sekitaran Gunung Bromo, suku Bugis-Toraja di Sulawesi dan lain-lainnya yang hingga kini masih ada yang menempati daerah asalnya, kecuali suku-suku perantau.
Sementara banyak warga masih bertahan pada daerah aslinya, beberapa orang keturunannya mungkin sudah terlibat 'asimilasi' dan pembauran serta mengikuti zaman dengan bekerja di berbagai sektor atau bidang. Meski terkadang hal ini dapat berarti 'keluar' dari komunitas dan kesukuannya tadi.
Rental Sewa Mobil Avanza di Surabaya sendiri melihat bahwa manusia dewasa mungkin bertanggungjawab atas dirinya sendiri, dan hak untuk berubah (serta 'berkembang') di dalam hidupnya ada pada sosok individu tersebut. Meski demikian pilihan untuk tetap memegang-teguh warisan dan kearifan lokal turun-temurun dalam sejarah suku tersebut sepertinya harus kita hormati pula. Karena terkadang ada inspirasi dan beberapa hal penting yang bisa diambil pada warisan budaya suku tadi, selain mempertahankan salah satu kekayaan sebagai bagian dari 'wajah Indonesia' secara keseluruhan. Hanya, Sewa Rental Mobil Murah di Surabaya masih mendapati ada yang mencoba berinteraksi lebih dalam dengan mereka untuk tujuan 'belajar bersama' disebabkan para 'manusia tradisional' ini mudah sekali ditipu oleh para 'manusia moderen'.
Mengenai beberapa individu yang memutuskan untuk merantau dari daerah asalnya, hal umum yang dilakukan oleh mereka adalah berusaha beradaptasi serta melihat bagaimana kebiasaan serta 'tata krama' setempat. Di dalamnya, mungkin mencakup bagaimana memahami 'aturan tak tertulis' masyarakat setempat, serta berusaha berbahasa lokal setempat.
Di ibukota Jawa Timur sendiri Rental Sewa Honda Mobilio di Surabaya mendapati ada bermacam suku bangsa yang tersebar di seluruh penjuru kota, meski ada beberapa 'kelompok' daerah ini yang mempunyai populasi mayoritas cukup banyak. Misalnya di daerah 'pecinan' Jembatan Merah hingga Kembang Jepun ada suku Tionghoa, daerah Ampel banyak pedagang dan etnis Arab, daerah Kenjeran ada etnis Madura. Meski demikian, masih ada bauran berbagai etnis tadi di bagian kota lainnya; termasuk pendatang dari Papua, Sunda, Bali, dan lain sebagainya.
Dari adanya pembauran berbagai suku ini, mungkin kondisi ini mengharuskan kita untuk saling memahami satu-sama-lain demi hidup harmonis bertetangga. Selama Sewa Rental Mobil di Surabaya Barat beroperasi mungkin sangat jarang terjadi pertikaian antar-etnis yang cukup nyaring terdengar di kota lain. Belum lagi adanya hoax serta kabar miring mungkin minim terlihat juga di kawasan Surabaya. Namun setelah cukup lama stabil dan kondusif, beberapa waktu lalu (Mei 2018) mulai ada terorisme juga di Surabaya. Dan soal terorisme ini mungkin bukan terkait dengan etnis, namun lebih kepada keyakinan atau pemahaman agama tertentu. Meskipun demikian, masalah ini masuk satu bahasan SARA (atau suku, agama, ras dan antar-golongan). Dalam situasi yang kondusif, perbedaan suku, agama, ras dan antar-golongan ini tidak begitu dipermasalahkan. Jadi penyebutan SARA biasanya lebih ke arah negatif daripada positif.
Di sekitaran kantor Rental Sewa Pickup Grand Max di Surabaya sendiri, ada cukup banyak warung yang hanya tutup sebentar di awal bulan puasa. Meski yang demikian tidak dapat secara langsung merupakan indikasi harmonisasi antar umat, namun bila dibandingkan dengan kota lain dimana warung langsung diporak-porandakan bahkan dibakar, di Surabaya masih dinilai mending disebabkan tidak ada kejadian demikian—disamping itu sebagian karyawan dan orang lain yang kebetulan saat itu tidak berpuasa setidaknya dapat tertolong kebutuhannya. Lagipula warung yang masih buka tadi masih berniat menghormati mereka yang berpuasa dengan membukanya separuh pintu.
Sewa Rental Mobil Xpander di Surabaya menemukan salah satu kasus yang lumayan 'ribut' di media sosial adalah Jogja dengan pendatang dari Papua. Sebagai salah satu kota pendidikan selain Malang, Surabaya atau Jakarta dimana ada banyak universitas selain sekolah tinggi dan menengah (kejuruan) di sana, Yogya sangat menarik bagi pendatang dari berbagai daerah di Indonesia. Ada tautan yang menyertakan pesan bernada permintaan izin atau 'tanda permisi' dari DPRD Papua ke Sultan Jogja,
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160810094846-24-150361/menitipkan-orang-papua-ke-sultan-yogya. Di masa lalu ketika zaman kerajaan, sepertinya ada pengiriman utusan-utusan untuk penyampaian pesan dari pimpinan daerah ke pimpinan tujuan. Jika di masa kini mungkin lebih efektif dengan surat atau video konferensi atau sejenisnya, namun tak mengurangi substansi merendah hati untuk 'permintaan izin' tadi.
Meski demikian, nyatanya konflik antara pemuda Papua dan masyarakat Jogja sepertinya masih meruncing dari yang diketahui Rental Sewa Mobil Per-12 Jam di Surabaya melalui media sosial. Tentu hal ini harus dibicarakan bersama agar kondisinya tidak berlarut-larut; seperti yang dikatakan, bahwa masyarakat Papua juga menerima pendatang Jawa (Jogja) dengan tangan terbuka. Bila tak segera dituntaskan, mungkin akan menjadi bumerang juga pada pendatang Jawa yang ada di Papua. Setidaknya harus ada 'win-win solution' atau rasa nyaman untuk semuanya.
Ada hal berbahaya yang seharusnya dapat menjadi perhatian kita semua, saat segerombolan orang yang minus nalar mungkin mengancam beberapa orang yang masih berpegang pada 'kebenaran'. Meski orang acap kali bilang bahwa 'kebenaran bersifat relatif', artinya masing-masing mempunyai nilai benar menurut mereka sendiri; tetapi seharusnya mesti dipilah mana yang lebih 'bersahabat' dengan kebaikan dalam banyak aspek. Hal ini menjadi kesimpulan Sewa Rental Mobil Perhari di Surabaya dari banyak hal dimana banyak suara dianggap terbaik dan mewakili padahal banyak suara tadi belum tentu baik dan benar; selain itu ada 'orang-orang baik' yang sengaja memilih diam.
Begitu pula akan adanya fenomena 'perundungan massal' dari berbagai topik yang muncul ke permukaan dewasa ini: http://www.femina.co.id/Trending-Topic/fenomena-bully-massal-di-internet-kenapa-kita-mudah-menghakimi. Mungkin Rental Sewa Mobil Innova di Surabaya dan kita semua beberapa kali mendapati banyaknya orang yang berkomentar 'tidak pada tempatnya' dan memilih 'berasumsi', alih-alih menguasai bidang yang dikuasainya tersebut. Hal ini tentu saja, menjadi salah satu yang cepat memanaskan jagad media sosial dimana pun lokasi dan apapun komunitasnya. Tentang SARA, ada fenomena 'cebong-kampret' dari perseteruan dua kubu pendukung capres sejak 2014. Sewa Rental Mobil Baru di Surabaya melihat ini sebagai salah satu bahasan SARA karena ada dua golongan yang berbeda di sana sesuai dengan 'kebenaran' versi mereka masing-masing. Kemungkinannya ini bakal berlanjut pula pasca Pemilu 2019 nantinya.
Terkait dengan SARA dan bagaimana rusuhnya kondisi pasca Pilpres 2014, diberitakan pula bahwa beberapa komunitas penyebar hoax sempat ditangkapi dengan tuduhan penyebaran isu SARA: http://news.detik.com/berita/d-3611455/sindikat-saracen-dibayar-puluhan-juta-untuk-sebarkan-isu-sara. Tentunya hal ini menjadi keprihatinan banyak orang yang merasa masih 'berakal sehat': ada orang yang mau saja dibayar dan mencari uang dengan cara merusuh.
Adanya konflik berkepanjangan tidaklah menyehatkan untuk suatu usaha, apalagi bila kita melihat di daerah-daerah (negara) yang mengalami perang. Jadi menurut Rental Sewa Mobil Innova Reborn di Surabaya berpendapat bila banyak orang harus dilibatkan untuk merawat kondisi damai supaya kebaikannya juga dirasakan bersama. Minimal tidak lantas menambah keruh suasana.
Sementara banyak warga masih bertahan pada daerah aslinya, beberapa orang keturunannya mungkin sudah terlibat 'asimilasi' dan pembauran serta mengikuti zaman dengan bekerja di berbagai sektor atau bidang. Meski terkadang hal ini dapat berarti 'keluar' dari komunitas dan kesukuannya tadi.
Rental Sewa Mobil Avanza di Surabaya sendiri melihat bahwa manusia dewasa mungkin bertanggungjawab atas dirinya sendiri, dan hak untuk berubah (serta 'berkembang') di dalam hidupnya ada pada sosok individu tersebut. Meski demikian pilihan untuk tetap memegang-teguh warisan dan kearifan lokal turun-temurun dalam sejarah suku tersebut sepertinya harus kita hormati pula. Karena terkadang ada inspirasi dan beberapa hal penting yang bisa diambil pada warisan budaya suku tadi, selain mempertahankan salah satu kekayaan sebagai bagian dari 'wajah Indonesia' secara keseluruhan. Hanya, Sewa Rental Mobil Murah di Surabaya masih mendapati ada yang mencoba berinteraksi lebih dalam dengan mereka untuk tujuan 'belajar bersama' disebabkan para 'manusia tradisional' ini mudah sekali ditipu oleh para 'manusia moderen'.
Mengenai beberapa individu yang memutuskan untuk merantau dari daerah asalnya, hal umum yang dilakukan oleh mereka adalah berusaha beradaptasi serta melihat bagaimana kebiasaan serta 'tata krama' setempat. Di dalamnya, mungkin mencakup bagaimana memahami 'aturan tak tertulis' masyarakat setempat, serta berusaha berbahasa lokal setempat.
Di ibukota Jawa Timur sendiri Rental Sewa Honda Mobilio di Surabaya mendapati ada bermacam suku bangsa yang tersebar di seluruh penjuru kota, meski ada beberapa 'kelompok' daerah ini yang mempunyai populasi mayoritas cukup banyak. Misalnya di daerah 'pecinan' Jembatan Merah hingga Kembang Jepun ada suku Tionghoa, daerah Ampel banyak pedagang dan etnis Arab, daerah Kenjeran ada etnis Madura. Meski demikian, masih ada bauran berbagai etnis tadi di bagian kota lainnya; termasuk pendatang dari Papua, Sunda, Bali, dan lain sebagainya.
Dari adanya pembauran berbagai suku ini, mungkin kondisi ini mengharuskan kita untuk saling memahami satu-sama-lain demi hidup harmonis bertetangga. Selama Sewa Rental Mobil di Surabaya Barat beroperasi mungkin sangat jarang terjadi pertikaian antar-etnis yang cukup nyaring terdengar di kota lain. Belum lagi adanya hoax serta kabar miring mungkin minim terlihat juga di kawasan Surabaya. Namun setelah cukup lama stabil dan kondusif, beberapa waktu lalu (Mei 2018) mulai ada terorisme juga di Surabaya. Dan soal terorisme ini mungkin bukan terkait dengan etnis, namun lebih kepada keyakinan atau pemahaman agama tertentu. Meskipun demikian, masalah ini masuk satu bahasan SARA (atau suku, agama, ras dan antar-golongan). Dalam situasi yang kondusif, perbedaan suku, agama, ras dan antar-golongan ini tidak begitu dipermasalahkan. Jadi penyebutan SARA biasanya lebih ke arah negatif daripada positif.
Di sekitaran kantor Rental Sewa Pickup Grand Max di Surabaya sendiri, ada cukup banyak warung yang hanya tutup sebentar di awal bulan puasa. Meski yang demikian tidak dapat secara langsung merupakan indikasi harmonisasi antar umat, namun bila dibandingkan dengan kota lain dimana warung langsung diporak-porandakan bahkan dibakar, di Surabaya masih dinilai mending disebabkan tidak ada kejadian demikian—disamping itu sebagian karyawan dan orang lain yang kebetulan saat itu tidak berpuasa setidaknya dapat tertolong kebutuhannya. Lagipula warung yang masih buka tadi masih berniat menghormati mereka yang berpuasa dengan membukanya separuh pintu.
Sewa Rental Mobil Xpander di Surabaya menemukan salah satu kasus yang lumayan 'ribut' di media sosial adalah Jogja dengan pendatang dari Papua. Sebagai salah satu kota pendidikan selain Malang, Surabaya atau Jakarta dimana ada banyak universitas selain sekolah tinggi dan menengah (kejuruan) di sana, Yogya sangat menarik bagi pendatang dari berbagai daerah di Indonesia. Ada tautan yang menyertakan pesan bernada permintaan izin atau 'tanda permisi' dari DPRD Papua ke Sultan Jogja,
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160810094846-24-150361/menitipkan-orang-papua-ke-sultan-yogya. Di masa lalu ketika zaman kerajaan, sepertinya ada pengiriman utusan-utusan untuk penyampaian pesan dari pimpinan daerah ke pimpinan tujuan. Jika di masa kini mungkin lebih efektif dengan surat atau video konferensi atau sejenisnya, namun tak mengurangi substansi merendah hati untuk 'permintaan izin' tadi.
Meski demikian, nyatanya konflik antara pemuda Papua dan masyarakat Jogja sepertinya masih meruncing dari yang diketahui Rental Sewa Mobil Per-12 Jam di Surabaya melalui media sosial. Tentu hal ini harus dibicarakan bersama agar kondisinya tidak berlarut-larut; seperti yang dikatakan, bahwa masyarakat Papua juga menerima pendatang Jawa (Jogja) dengan tangan terbuka. Bila tak segera dituntaskan, mungkin akan menjadi bumerang juga pada pendatang Jawa yang ada di Papua. Setidaknya harus ada 'win-win solution' atau rasa nyaman untuk semuanya.
Ada hal berbahaya yang seharusnya dapat menjadi perhatian kita semua, saat segerombolan orang yang minus nalar mungkin mengancam beberapa orang yang masih berpegang pada 'kebenaran'. Meski orang acap kali bilang bahwa 'kebenaran bersifat relatif', artinya masing-masing mempunyai nilai benar menurut mereka sendiri; tetapi seharusnya mesti dipilah mana yang lebih 'bersahabat' dengan kebaikan dalam banyak aspek. Hal ini menjadi kesimpulan Sewa Rental Mobil Perhari di Surabaya dari banyak hal dimana banyak suara dianggap terbaik dan mewakili padahal banyak suara tadi belum tentu baik dan benar; selain itu ada 'orang-orang baik' yang sengaja memilih diam.
Begitu pula akan adanya fenomena 'perundungan massal' dari berbagai topik yang muncul ke permukaan dewasa ini: http://www.femina.co.id/Trending-Topic/fenomena-bully-massal-di-internet-kenapa-kita-mudah-menghakimi. Mungkin Rental Sewa Mobil Innova di Surabaya dan kita semua beberapa kali mendapati banyaknya orang yang berkomentar 'tidak pada tempatnya' dan memilih 'berasumsi', alih-alih menguasai bidang yang dikuasainya tersebut. Hal ini tentu saja, menjadi salah satu yang cepat memanaskan jagad media sosial dimana pun lokasi dan apapun komunitasnya. Tentang SARA, ada fenomena 'cebong-kampret' dari perseteruan dua kubu pendukung capres sejak 2014. Sewa Rental Mobil Baru di Surabaya melihat ini sebagai salah satu bahasan SARA karena ada dua golongan yang berbeda di sana sesuai dengan 'kebenaran' versi mereka masing-masing. Kemungkinannya ini bakal berlanjut pula pasca Pemilu 2019 nantinya.
Terkait dengan SARA dan bagaimana rusuhnya kondisi pasca Pilpres 2014, diberitakan pula bahwa beberapa komunitas penyebar hoax sempat ditangkapi dengan tuduhan penyebaran isu SARA: http://news.detik.com/berita/d-3611455/sindikat-saracen-dibayar-puluhan-juta-untuk-sebarkan-isu-sara. Tentunya hal ini menjadi keprihatinan banyak orang yang merasa masih 'berakal sehat': ada orang yang mau saja dibayar dan mencari uang dengan cara merusuh.
Adanya konflik berkepanjangan tidaklah menyehatkan untuk suatu usaha, apalagi bila kita melihat di daerah-daerah (negara) yang mengalami perang. Jadi menurut Rental Sewa Mobil Innova Reborn di Surabaya berpendapat bila banyak orang harus dilibatkan untuk merawat kondisi damai supaya kebaikannya juga dirasakan bersama. Minimal tidak lantas menambah keruh suasana.
No comments:
Post a Comment